Peristiwa Bersejarah yang Terlupakan dalam Sejarah Indonesia

Sejarah Indonesia dipenuhi dengan berbagai peristiwa besar yang membentuk perjalanan bangsa ini. Namun, tidak semua peristiwa bersejarah mendapatkan tempat dalam buku pelajaran atau diingat oleh masyarakat. Ada beberapa kejadian penting yang, meskipun memiliki dampak signifikan, kini terlupakan oleh banyak orang. Padahal, memahami peristiwa-peristiwa ini dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai perjalanan panjang bangsa Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa peristiwa yang jarang mendapat perhatian dalam berita sejarah, meskipun memiliki peran besar dalam pembentukan Indonesia seperti yang kita kenal sekarang.

1. Tragedi Westerling di Sulawesi Selatan (1946-1947)

Sejenak Mengenang Kekejaman Raymond Westerling - Indonesia Kaya

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, berbagai tantangan muncul, termasuk agresi militer Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia. Salah satu peristiwa yang jarang dibahas adalah operasi militer yang dilakukan oleh Kapten Raymond Westerling di Sulawesi Selatan pada tahun 1946-1947. Westerling, yang memimpin pasukan Belanda, melakukan operasi pembersihan terhadap pejuang kemerdekaan dengan cara yang brutal.

Dalam operasi tersebut, ribuan orang tewas akibat eksekusi tanpa pengadilan. Penduduk desa dipaksa untuk berkumpul dan siapa saja yang dicurigai terlibat dalam perlawanan terhadap Belanda langsung dieksekusi di tempat. Kejadian ini merupakan salah satu tragedi terbesar dalam sejarah Indonesia, namun tidak mendapat perhatian sebanyak peristiwa lainnya seperti Perang Diponegoro atau Pertempuran Surabaya.

2. Peristiwa 3 Juli 1946: Upaya Kudeta yang Nyaris Mengubah Indonesia

Peristiwa 3 Juli 1946, Upaya Kudeta Pertama di Indonesia

Salah satu peristiwa politik yang terlupakan dalam sejarah Indonesia adalah Peristiwa 3 Juli 1946. Saat itu, kelompok oposisi yang dipimpin oleh Tan Malaka berusaha mengambil alih pemerintahan yang dipimpin oleh Soekarno dan Hatta. Gerakan ini muncul karena adanya perbedaan pandangan dalam menentukan arah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Tan Malaka dan kelompoknya menganggap bahwa pemerintahan Soekarno-Hatta terlalu lunak terhadap Belanda dan terlalu banyak melakukan kompromi. Mereka ingin membentuk pemerintahan yang lebih radikal dan tegas dalam menghadapi penjajah. Namun, usaha kudeta ini berhasil digagalkan oleh pihak pemerintah, dan para tokoh yang terlibat ditangkap. Peristiwa ini menunjukkan adanya dinamika politik yang sangat kompleks di awal kemerdekaan, namun jarang disebut dalam berita sejarah yang sering kita baca.

3. Perlawanan PETA di Blitar (1945)

SEJARAH] Pemberontakan PETA, 14 Februari 1945 - TITIP JEPANGTITIP JEPANG

Pembentukan Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) oleh Jepang pada masa pendudukan membawa dampak yang tak terduga bagi Indonesia. Awalnya dibentuk untuk membantu Jepang dalam perang, namun di beberapa daerah, pasukan PETA justru berbalik melawan Jepang. Salah satu peristiwa besar yang sering terlupakan adalah pemberontakan PETA di Blitar yang dipimpin oleh Supriyadi pada 14 Februari 1945.

Pemberontakan ini merupakan salah satu bentuk perlawanan awal terhadap pendudukan Jepang. Para prajurit PETA yang sudah muak dengan eksploitasi dan kekejaman Jepang melakukan serangan terhadap pasukan Jepang di Blitar. Meskipun pemberontakan ini berhasil ditumpas, semangat perlawanan yang ditunjukkan oleh para prajurit PETA memberikan inspirasi bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Supriyadi sendiri dinyatakan hilang setelah pemberontakan dan tidak pernah ditemukan lagi hingga sekarang.

4. Peristiwa Andi Azis di Makassar (1950)

Pemberontakan Andi Azis: Tokoh, Penyebab, dan Kronologinya

Setelah Indonesia merdeka, tantangan tidak hanya datang dari Belanda, tetapi juga dari dalam negeri. Salah satu peristiwa yang jarang dibahas adalah Pemberontakan Andi Azis di Makassar pada tahun 1950. Andi Azis adalah seorang perwira eks-KNIL yang menolak pembubaran Negara Indonesia Timur (NIT) dan menginginkan daerah tersebut tetap berada dalam sistem federal.

Pada 5 April 1950, pasukan Andi Azis melakukan aksi militer di Makassar dengan menduduki beberapa kantor pemerintahan dan fasilitas penting. Pemerintah pusat menanggapi dengan keras dan mengirim pasukan dari Jawa untuk mengendalikan situasi. Akhirnya, Andi Azis menyerah dan pemberontakan ini pun berakhir. Peristiwa ini menunjukkan ketegangan politik yang terjadi pada awal pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), namun sering kali terlupakan dalam berbagai pembahasan sejarah.

5. Tragedi Rawagede (1947)

Mengenang Sejarah Kelam Pembantaian Rawagede 9 Desember 1947 - Bicara  Network

Peristiwa pembantaian di Rawagede, yang terjadi pada 9 Desember 1947, merupakan salah satu tragedi kemanusiaan paling mengerikan dalam sejarah Indonesia. Pasukan Belanda yang melakukan operasi militer di wilayah Karawang, Jawa Barat, mengeksekusi lebih dari 400 penduduk desa dengan alasan bahwa mereka melindungi para pejuang kemerdekaan.

Tragedi ini sempat tenggelam dalam ingatan publik hingga akhirnya pemerintah Belanda mengakui dan meminta maaf kepada Indonesia pada tahun 2011. Meskipun begitu, peristiwa ini tetap tidak mendapat sorotan sebesar peristiwa-peristiwa lain dalam sejarah Indonesia. Pembantaian Rawagede menjadi salah satu contoh kekejaman yang terjadi dalam masa perang kemerdekaan yang jarang dibahas dalam berita sejarah.

6. Peristiwa Korban Keganasan DI/TII (1950-an)

Ketika DI/TII Memburu PKI - Historia

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang terjadi pada tahun 1949 hingga 1962 merupakan salah satu pemberontakan terbesar dalam sejarah Indonesia. Namun, fokus utama yang sering dibahas biasanya adalah tokoh Kartosuwiryo dan pergerakan di Jawa Barat. Padahal, pemberontakan ini juga terjadi di berbagai daerah lain seperti Aceh, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Ribuan orang menjadi korban dalam konflik ini, baik dari pihak militer maupun warga sipil. DI/TII berusaha mendirikan negara Islam di Indonesia dan menolak pemerintahan yang sah. Perlawanan terhadap DI/TII memakan waktu bertahun-tahun hingga akhirnya gerakan ini berhasil ditumpas oleh pemerintah. Meski begitu, dampak dari konflik ini masih bisa dirasakan di beberapa daerah hingga sekarang, meskipun jarang menjadi sorotan utama dalam berita sejarah.


Berbagai peristiwa yang telah dibahas di atas menunjukkan bahwa sejarah Indonesia tidak hanya terbatas pada peristiwa yang sering disebut dalam buku-buku pelajaran. Banyak kejadian penting yang turut membentuk perjalanan bangsa namun kurang mendapat perhatian. Memahami peristiwa-peristiwa ini dapat memberikan gambaran yang lebih luas tentang dinamika sejarah Indonesia serta memberikan penghormatan bagi mereka yang menjadi bagian dari perjuangan tersebut.