Revolusi Prancis: Perjuangan Rakyat Melawan Monarki

Revolusi Prancis terjadi pada tahun 1789 dan mengubah jalannya sejarah dunia. Saat itu, rakyat menghadapi ketidakadilan sosial, ekonomi, dan politik. Ketimpangan antara kelas sosial semakin parah akibat kebijakan kerajaan yang tidak adil. Kaum bangsawan menikmati hak istimewa, sementara rakyat menderita. Berita sejarah mencatat bahwa kondisi ekonomi yang memburuk semakin memperburuk situasi. Selain itu, pajak yang tinggi hanya membebani rakyat kecil, bukan bangsawan atau gereja. Oleh karena itu, kebijakan yang tidak adil ini memicu ketidakpuasan yang semakin meluas.

Faktor Penyebab Revolusi

Latar Belakang Pecahnya Revolusi Perancis Halaman 1 - Kompasiana.com

Penyebab utama revolusi berasal dari kebijakan ekonomi yang tidak adil. Rakyat membayar pajak tinggi untuk mendanai gaya hidup mewah keluarga kerajaan. Sementara itu, krisis pangan membuat harga kebutuhan pokok melonjak drastis. Akibatnya, banyak keluarga kesulitan mendapatkan makanan karena harga roti yang terlalu mahal. Selain itu, gagasan pencerahan semakin mempercepat gerakan revolusi. Pemikir seperti Rousseau dan Voltaire menyebarkan ide tentang kebebasan, hak asasi, serta kedaulatan rakyat. Dengan pemikiran ini, masyarakat semakin terdorong untuk menuntut perubahan yang lebih adil dan demokratis.

Awal Mula Revolusi

File:Louis XVI et La Pérouse.jpg - Wikipedia

Revolusi Prancis dimulai ketika Raja Louis XVI mengadakan pertemuan États Généraux pada Mei 1789. Rakyat biasa yang diwakili oleh golongan ketiga tidak mendapatkan hak suara yang adil. Akibatnya, mereka akhirnya membentuk Majelis Nasional sebagai bentuk perlawanan terhadap monarki. Peristiwa ini menandai perubahan besar dalam sistem pemerintahan Prancis. Ketegangan meningkat hingga akhirnya rakyat menyerbu Penjara Bastille pada 14 Juli 1789. Oleh karena itu, serangan ini melambangkan perjuangan melawan tirani dan menandai dimulainya revolusi secara resmi.

Deklarasi Hak Asasi Manusia

Setelah Bastille jatuh, revolusi berkembang semakin cepat. Pada Agustus 1789, Majelis Nasional mengesahkan Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara. Deklarasi ini menegaskan bahwa semua manusia memiliki hak yang sama dalam hukum. Oleh karena itu, kebebasan, persamaan, dan persaudaraan menjadi prinsip utama dalam pemerintahan baru. Dokumen ini menginspirasi gerakan demokrasi di berbagai negara. Berita sejarah mencatat bahwa deklarasi ini membentuk fondasi utama bagi sistem hukum modern di banyak negara.

Kejatuhan Monarki

Sejarah Revolusi Perancis, Jatuhnya Kekuasaan Sang Monarki - Merinding.com

Puncak revolusi terjadi ketika Raja Louis XVI dan keluarganya mencoba melarikan diri dari Prancis. Namun, pasukan revolusioner menangkap mereka dan menahan di Paris. Pada tahun 1792, Prancis menghapuskan monarki dan membentuk republik. Setahun kemudian, rakyat mengeksekusi Raja Louis XVI menggunakan guillotine di hadapan massa. Dengan demikian, kematian sang raja menandai berakhirnya kekuasaan monarki di Prancis. Beberapa bulan setelah itu, rakyat juga mengeksekusi Ratu Marie Antoinette.

Masa Pemerintahan Teror

Setelah monarki runtuh, Prancis memasuki masa yang disebut Pemerintahan Teror. Kelompok revolusioner radikal, yang dipimpin oleh Maximilien Robespierre, mengambil kendali pemerintahan. Mereka mengeksekusi siapa saja yang dianggap sebagai musuh revolusi. Akibatnya, ribuan orang, termasuk bangsawan, pendeta, dan rakyat biasa, menghadapi guillotine. Pemerintahan Teror berlanjut hingga tahun 1794 ketika rakyat mengeksekusi Robespierre. Setelah itu, Prancis mulai membangun pemerintahan yang lebih stabil dan demokratis.

Dampak Revolusi Prancis

Latar Belakang Revolusi Perancis dan Dampaknya, Peristiwa Besar Sejarah  Dunia

Revolusi Prancis membawa perubahan besar dalam politik, sosial, dan ekonomi. Rakyat berhasil menghapuskan sistem monarki absolut dan menggantinya dengan pemerintahan republik. Oleh karena itu, banyak negara lain terinspirasi untuk memperjuangkan hak asasi manusia dan kebebasan. Gagasan demokrasi menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Selain itu, sistem feodalisme yang menindas rakyat berakhir secara permanen. Hingga saat ini, dampak revolusi masih terasa dalam berbagai aspek kehidupan.